A. DATABASE DAN SISTEM MANAJEMENT DATABASE
I. Pengertian
Database
Data Base (basis data) merupakan kumpulan
data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan
adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau
table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang
merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan
sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa
field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu
record. Sebagai contoh sederhana dari database adalah buku telepon yang mungkin
sering Anda lihat.Bagaimana halnya dengan database dengan sistem database
dengan menggunakan komputer? Hal tersebut sama saja seperti database yang
sifatnya manual (seperti contoh buku telepon di atas) hanya saja dengan adanya
komputer maka informasi yang ada di dalam database akan sangat mudah untuk
di-update dan sangat cepat untuk dicari. Software atau aplikasi yang bertugas
untuk mengatur, menyimpan, memodifikasi data disebut dengan software database
engine dan lebih resminya disebut dengan DBMS (Database Management System). Ada
banyak sekali aplikasi DBMS ini mulai yang berjalan di komputer personal (PC)
sampai ke komputer skala mainframe.
Contoh-contoh dari aplikasi database engine misalnya seperti:
Contoh-contoh dari aplikasi database engine misalnya seperti:
·
SQL Server, dibuat oleh Microsoft.
·
MS Access, dibuat oleh Microsoft.
·
Oracle Database, dibuat oleh Oracle.
·
MySQL, dibuat oleh MySQL AB.
·
Firebird, dibuat oleh komunitas open source berdasarkan dari kode
Interbase.
·
PostgreSQL, dibuat oleh komunitas open source.
·
DB2, dibuat oleh IBM.
Adapun Struktur Database adalah:
·
Database
·
File/Table
·
Record
Elemen data/FieldDari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis
data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama Data Base adalah pengaturan
data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat pengambilan data
kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2.
data dalam jumlah besar.
3.
Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4.
Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan
ketidakkonsistenan data.
II. Pengertian Database Management System
DBMS (DataBase
Management System) adalah sistem yang secara khusus dibuat untuk memudahkan pemakai
dalam mengelola basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan sistem
pemrosesan yang berbasis berkas. Pada pendekatan yang berbasis berkas, umumnya
perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan individual pemakai, bukan
berdasarkan kebutuhan sejumlah pemakai. Setiap kali terdapat kebutuhan baru
dari seorang pemakai, kebutuhan segera diterjemahkan kedalam program komputer.
Akibatnya, kemungkinan besar setiap program aplikasi menuliskan data
tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada
berkas-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain. Sistem ini
dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data
yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi.
Tujuan utama Database :
1.
Meminimalkan
pengulangan data.
Pengulangan data adalah duplikasi data
artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file.
2.
Mencapai indepedensi
data.
Indepedensi data adalah kemampuan membuat
perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang
memproses data.
III. Database Model
Database Management System (DBMS) atau sistem
manajemen database dibagi menjadi enam model. Model yang lebih lama
diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan.
Model yang lebih baru bersifat relasional, berorientasi
objek, dan multidimensional,flat.
·
Database Hierarkis
Pada database Hierarkis, field atau record
diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon,
dengan record child (level lebih rendah) berada di bawah record parent (level
yang lebih tinggi). Database hierarkis merupakan model tertua dan paling
sederhana dari keenam model database. Dalam model database ini mengakses atau
mengupdate data bisa berlangsung sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah
ditentukan. Tetapi, karena struktur harus didefinisikan lebih dahulu, maka hal
ini cukup riskan. Lagipula menambahkan field baru ke sebuah record database
membuat semua database harus didefinisikan kembali. Karena itulah diperlukan
model database yang baru untuk menunjukkan masalah pengulangan data dan
hubungan data yang kompleks. struktur hirarkis yang banyak digunakan dalam
database sistem awal manajemen mainframe, seperti Sistem Informasi Manajemen
(IMS) oleh IBM, dan sekarang menggambarkan struktur dokumen XML.
contoh database hierarkis
·
Database Jaringan
Konsep database jaringan mirip dengan
database hierarkis tetapi setiap record child dapat memiliki lebih dari satu
record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih dari
satu record parent.Database jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe,
lebih fleksibel dibanding database hierarkis karena ada hubungan yang berbeda
antarcabang data. Akan tetapi strukturnya masih harus didefinisikan lebih
dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah
hubungan antar-record juga terbatas, dan untuk menguji sebuah field seseorang
harus mendapatkan kembali semua record.
contoh database jaringan
·
Database Relasional
Database Relasional bekerja dengan
menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci
atau elemen data yang umum.
Cara kerja database relasional:
Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain
yang membentuk baris dan kolom. Dalam model database ini data diatur secara
logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing record dalam tabel diidentifikasi
oleh sebuah field – kunci primer – yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah
data dalam database relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara
ia disimpan secara fisik pada komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi
fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.
·
Database Berorientasi Objek
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat
lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai
elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database
multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database
relasional.Salah satu model database berorientasi objek adalah database
hypertext atau database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen
lain. Model lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga
grafis, suara, dan video.Contoh: database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan
sebagainya
·
Database Multidimensial
Database Multidimensial (MDA) memodelkan data
sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah
besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database Multidimensial
menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi data yang
tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.Contoh: InterSystem
Cache, ContourCube, dan Cognoa PowerPlay
·
Database Flat
model
(atau tabel) datar terdiri dari dua, dimensi array tunggal data elemen, di mana semua
anggota kolom yang diberikan diasumsikan nilai-nilai yang sama, dan semua
anggota baris diasumsikan terkait satu sama lain. Sebagai contoh, kolom untuk
nama dan password yang dapat digunakan sebagai bagian dari sistem keamanan
database.. Setiap baris akan memiliki sandi tertentu yang terkait dengan
pengguna individu. Kolom tabel sering memiliki tipe yang terkait dengan mereka,
mendefinisikan mereka sebagai data karakter, informasi tanggal atau waktu,
bilangan bulat, atau angka floating point. Ini mungkin tidak sepenuhnya
memenuhi syarat sebagai model data, sebagaimana didefinisikan di atas.
B. MENCIPTAKAN DATABASE
Pada prinsipnya menciptakan database
mencakup tiga langkah yaitu:
1.
Menentukan
kebutuhan data,ada dua pendekatan
yaitu:
a.
Pendekatan berorientasi
proses
·
Tentukan masalah
·
Kenali keputusan yang
diperlukan
·
Deskripsikan kebutuhan
infromasi
·
Tentukan pemrosesan
yang diperlukan
·
Tentukan kebutuhan data
·
Spesifikasi data
b.
Pendekatan model
perusahaan
·
Buat model data enterprise
·
Model data enterprise
·
Kembangkan database
·
Database
2.
Menjelaskan data
System manajemen database menggunakan
istilah-istilah spesifik untuk menggambarkan definisi data yang mereka miliki.
Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka dijelaskan dalam
bentuk kamus data.
System kamus data.
Kamus data dapat berupa kertas atau file
computer. Jika berupa file system kamus data diperlukan untuk menciptakan dan
memeliharanya, serta mempersiapkan untuk digunakan.
Data description language.
Setelah kamus data diciptakan ,
penjelasannya harus dimasukan dalam DBMS.
3.
Memasukan data
Setelah skema dan subskema diciptakan, data
dapat dimasukan ke dalam database. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik
data langsung ke dalam DBMS, membaca dari pita atau piringan, atau menscan dat
secara optis.
C. PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang
bertanggungjawab atas database disebut pengelola database (database
administrator) atau DBA. Tugas DBA ada empat area utama, yaitu:
1.
Perancangan database, meliputi
kerjasama dengan para manajer untuk mendefinisikan skema perusahaan dan dengan
para pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu DBA berperan
penting dalam memilih perangkat keras dan perangkat lunak system manajemen
database.
2.
Penerapan database,
mencakup penciptaan database yang sesuai dengan spesifikasi DBMS yang dipilh,
serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
3.
Operasi database,
mencakup menawarkan program-program pendidikan bagi pemakai database, dan
menyediakan bantuan saat diperlukan.
4.
Keamanan database,
meliputi pemantauan kegiatan database.
D. KEUNTUNGAN DATABASE
1.
Mengurangi pengulangan
data.
Jumlah total file dapat dikurangi,
dibandingkan bila file-file komputer disimpan terpisah di tiap aplikasi komputer,
dengan menghapus data duplikasi di berbagai file.
2.
Mencapai indepedensi
data.
Spesifikasi data disimpan dalam skema
daripada dalam tiap program aplikasi. Perubahan data dibuat pada struktur data
tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3.
Mengintegrasikan data
dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan
kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala. Organisasi logis,
pandangan pemakai dan program aplikasi tidak harus tercermin pada medium
penyimpanan fisik.
4.
Mengambil data dan
informasi secara cepat.
Hubungan-hubungan logis, data manipulation
language, query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan
detik atau menit.
5.
Meningkatkan keamanan.
Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman
daripada data lain dalam perusahaan, karena dalam DBMS menyertakan kata sandi
atau bahasa sandi.
E. KELEMAHAN DAN KENDALA DBMS
1.
Memperoleh perangkat
lunak dan perangkat keras yang mahal.
DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS
berbasis computer mikro, walau biayanya hanya beberapa ratus dolar, dapat
merupakan pengeluaran yang besar bagi perusahaan kecil.
2.
Kurangnya ahli
database.
DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar
dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling
baik disediakan oleh para pengelola database (DBA).
0 komentar:
Posting Komentar