Rabu, 08 Mei 2013

DATABASES DAN SISTEM DATABASES



A.       DATABASE DAN SISTEM MANAJEMENT DATABASE

I. Pengertian Database
Data Base (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Sebagai contoh sederhana dari database adalah buku telepon yang mungkin sering Anda lihat.Bagaimana halnya dengan database dengan sistem database dengan menggunakan komputer? Hal tersebut sama saja seperti database yang sifatnya manual (seperti contoh buku telepon di atas) hanya saja dengan adanya komputer maka informasi yang ada di dalam database akan sangat mudah untuk di-update dan sangat cepat untuk dicari. Software atau aplikasi yang bertugas untuk mengatur, menyimpan, memodifikasi data disebut dengan software database engine dan lebih resminya disebut dengan DBMS (Database Management System). Ada banyak sekali aplikasi DBMS ini mulai yang berjalan di komputer personal (PC) sampai ke komputer skala mainframe.
Contoh-contoh dari aplikasi database engine misalnya seperti:
·         SQL Server, dibuat oleh Microsoft.
·         MS Access, dibuat oleh Microsoft.
·         Oracle Database, dibuat oleh Oracle.
·         MySQL, dibuat oleh MySQL AB.
·         Firebird, dibuat oleh komunitas open source berdasarkan dari kode Interbase.
·         PostgreSQL, dibuat oleh komunitas open source.
·         DB2, dibuat oleh IBM.

Adapun Struktur Database adalah:
·         Database
·         File/Table
·         Record

Elemen data/FieldDari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Prinsip utama Data Base adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1.       Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2.       data dalam jumlah besar.
3.      Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4.      Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan ketidakkonsistenan data.

II. Pengertian Database Management System

DBMS (DataBase Management System) adalah sistem yang secara khusus dibuat untuk memudahkan pemakai dalam mengelola basis data. Sistem ini dibuat untuk mengatasi kelemahan sistem pemrosesan yang berbasis berkas. Pada pendekatan yang berbasis berkas, umumnya perancangan sistem didasarkan pada kebutuhan individual pemakai, bukan berdasarkan kebutuhan sejumlah pemakai. Setiap kali terdapat kebutuhan baru dari seorang pemakai, kebutuhan segera diterjemahkan kedalam program komputer. Akibatnya, kemungkinan besar setiap program aplikasi menuliskan data tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berkas-berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi.


Tujuan utama Database :
1.         Meminimalkan pengulangan data.
Pengulangan data adalah duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file.
2.         Mencapai indepedensi data.
Indepedensi data adalah kemampuan membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.


III. Database Model

Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen database dibagi menjadi enam model. Model yang lebih lama diperkenalkan pada tahun 1960-an,yang bersifat hierarkis dan jaringan. Model yang lebih baru bersifat relasionalberorientasi objek, dan multidimensional,flat.

·         Database Hierarkis
Pada database Hierarkis, field atau record diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon, dengan record child (level lebih rendah) berada di bawah record parent (level yang lebih tinggi). Database hierarkis merupakan model tertua dan paling sederhana dari keenam model database. Dalam model database ini mengakses atau mengupdate data bisa berlangsung sangat cepat karena hubungan-hubungan sudah ditentukan. Tetapi, karena struktur harus didefinisikan lebih dahulu, maka hal ini cukup riskan. Lagipula menambahkan field baru ke sebuah record database membuat semua database harus didefinisikan kembali. Karena itulah diperlukan model database yang baru untuk menunjukkan masalah pengulangan data dan hubungan data yang kompleks. struktur hirarkis yang banyak digunakan dalam database sistem awal manajemen mainframe, seperti Sistem Informasi Manajemen (IMS) oleh IBM, dan sekarang menggambarkan struktur dokumen XML.

contoh database hierarkis
·         Database Jaringan
Konsep database jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child dapat memiliki lebih dari satu record parent. Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent.Database jaringan pada dasarnya digunakan dengan mainframe, lebih fleksibel dibanding database hierarkis karena ada hubungan yang berbeda antarcabang data. Akan tetapi strukturnya masih harus didefinisikan lebih dahulu. Pengguna harus sudah terbiasa dengan struktur database. Lagipula jumlah hubungan antar-record juga terbatas, dan untuk menguji sebuah field seseorang harus mendapatkan kembali semua record.

contoh database jaringan
·         Database Relasional
Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.
Cara kerja database relasional:
Elemen-elemen data disimpan dalam tabel lain yang membentuk baris dan kolom. Dalam model database ini data diatur secara logis, yakni berdasarkan isi. Masing-masing record dalam tabel diidentifikasi oleh sebuah field – kunci primer – yang berisi sebuah nilai unik. Karena itulah data dalam database relasional dapat muncul dengan cara yang berbeda dari cara ia disimpan secara fisik pada komputer. Pengguna tidak boleh mengetahui lokasi fisik sebuah record untuk mendapatkan kembali datanya.

·         Database Berorientasi Objek
Model ini menggunakan objek sebagai perangkat lunak yang ditulis dalam potongan kecil yang dapat digunakan kembali sebagai elemen dalam file database. Database berorientasi objek adalah sebuah database multimedia yang bisa menyimpan lebih banyak tipe data dibanding database relasional.Salah satu model database berorientasi objek adalah database hypertext atau database web, yang memuat teks dan dihubungkan ke dokumen lain.  Model lainnya adalah database hypermedia, yang memuat link dan juga grafis, suara, dan video.Contoh: database DB2, Cloudscape, Oracle9i dan sebagainya

·         Database Multidimensial
Database Multidimensial (MDA) memodelkan data sebagai fakta, dimensi, atau numerik untuk menganalisis data dalam jumlah besar, tujuannya adalah untuk mengambil keputusan. Database Multidimensial menggunakan bentuk kubus untuk merepresentasikan dimensi-dimensi data yang tersedia bagi seorang pengguna, maksimal empat dimensi.Contoh: InterSystem Cache, ContourCube, dan Cognoa PowerPlay

·         Database Flat
model (atau tabel) datar terdiri dari dua, dimensi array tunggal data elemen, di mana semua anggota kolom yang diberikan diasumsikan nilai-nilai yang sama, dan semua anggota baris diasumsikan terkait satu sama lain. Sebagai contoh, kolom untuk nama dan password yang dapat digunakan sebagai bagian dari sistem keamanan database.. Setiap baris akan memiliki sandi tertentu yang terkait dengan pengguna individu. Kolom tabel sering memiliki tipe yang terkait dengan mereka, mendefinisikan mereka sebagai data karakter, informasi tanggal atau waktu, bilangan bulat, atau angka floating point. Ini mungkin tidak sepenuhnya memenuhi syarat sebagai model data, sebagaimana didefinisikan di atas.

B.       MENCIPTAKAN DATABASE
Pada prinsipnya menciptakan database mencakup tiga langkah yaitu:
1.       Menentukan kebutuhan data,ada dua pendekatan yaitu:
a.      Pendekatan berorientasi proses
·         Tentukan masalah
·         Kenali keputusan yang diperlukan
·         Deskripsikan kebutuhan infromasi
·         Tentukan pemrosesan yang diperlukan
·         Tentukan kebutuhan data
·         Spesifikasi data
b.      Pendekatan model perusahaan
·         Buat model data enterprise
·         Model data enterprise
·         Kembangkan database
·         Database
2.       Menjelaskan data
System manajemen database menggunakan istilah-istilah spesifik untuk menggambarkan definisi data yang mereka miliki. Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka dijelaskan dalam bentuk kamus data.

System kamus data.
Kamus data dapat berupa kertas atau file computer. Jika berupa file system kamus data diperlukan untuk menciptakan dan memeliharanya, serta mempersiapkan untuk digunakan.

Data description language.
Setelah kamus data diciptakan , penjelasannya harus dimasukan dalam DBMS.

3.      Memasukan data
Setelah skema dan subskema diciptakan, data dapat dimasukan ke dalam database. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengetik data langsung ke dalam DBMS, membaca dari pita atau piringan, atau menscan dat secara optis.

C.      PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang bertanggungjawab atas database disebut pengelola database (database administrator) atau DBA. Tugas DBA ada empat area utama, yaitu:
1.       Perancangan database, meliputi kerjasama dengan para manajer untuk mendefinisikan skema perusahaan dan dengan para pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu DBA berperan penting dalam memilih perangkat keras dan perangkat lunak system manajemen database.
2.       Penerapan database, mencakup penciptaan database yang sesuai dengan spesifikasi DBMS yang dipilh, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaan database.
3.      Operasi database, mencakup menawarkan program-program pendidikan bagi pemakai database, dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
4.      Keamanan database, meliputi pemantauan kegiatan database.

D.     KEUNTUNGAN DATABASE
1.       Mengurangi pengulangan data.
Jumlah total file dapat dikurangi, dibandingkan bila file-file komputer disimpan terpisah di tiap aplikasi komputer, dengan menghapus data duplikasi di berbagai file.
2.       Mencapai indepedensi data.
Spesifikasi data disimpan dalam skema daripada dalam tiap program aplikasi. Perubahan data dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3.      Mengintegrasikan data dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala. Organisasi logis, pandangan pemakai dan program aplikasi tidak harus tercermin pada medium penyimpanan fisik.
4.      Mengambil data dan informasi secara cepat.
Hubungan-hubungan logis, data manipulation language, query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
5.      Meningkatkan keamanan.
Data yang dikelola oleh DBMS lebih aman daripada data lain dalam perusahaan, karena dalam DBMS menyertakan kata sandi atau bahasa sandi.

E.      KELEMAHAN DAN KENDALA DBMS
1.       Memperoleh perangkat lunak dan perangkat keras yang mahal.
DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis computer mikro, walau biayanya hanya beberapa ratus dolar, dapat merupakan pengeluaran yang besar bagi perusahaan kecil.
2.       Kurangnya ahli database.
DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik disediakan oleh para pengelola database (DBA).

0 komentar:

Posting Komentar

 
;